GRESIK - Sudah terhitung tiga hari banjir luapan Kali Lamong melanda wilayah Kecamatan Cerme, Gresik. Puluhan warga Perumahan Prisma Land di Desa Guranganyar, mengungsi.
Mereka pilih mengungsi ke rumah kerabatnya di Surabaya dan sejumlah daerah karena genangan air di perumahan tersebut cukup tinggi mencapai 80 sentimeter.
Tidak hanya itu, Jalan Raya Morowudi juga terputus. Akses sepanjang 800 meter penghubung ke Kecamatan Benjeng itu tenggelam.
Seluruh jenis kendaraan dilarang melintas. Sebanyak 750 juga tergenang.
"Muaranya air dari wilayah Balongpanggan dan Benjeng lari ke wilayah Cerme," kata Camat Cerme Suyono, Selasa (16/3/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Tarso Sagito mengatakan, jika banjir mulai bergeser ke Cerme. Banjir di Kecamatan Balongpanggang sudah berangsur surut.
Sedangkan empat kecamatan lainnya masih terendam. Yakni, Kecamatan Benjeng, Kecamatan Cerme, Kecamatan Kedamean dan Kecamatan Menganti.
Di Kecamatan Cerme sendiri ada 11 desa yang terendam banjir. Diantaranya, Desa Dadapkuning, Ngembung, Sukoanyar, Dungus, Betiting, Guranganyar, Morowudi.
Kemudian, Desa Iker-iker Geger, Lengkong, Pandu dan Tambakberas. Di Desa Tambakberras, sebanyak 10 rumah terendam, ketinggian air 40 sentimeter merendam jalan sepanjang 1.300 meter.
Tambak warga tergenang seluas 200 Ha. Banjir juga merendam Balai Dusun Segunting, TPQ Segunting, Makam Dusun Segunting, Halaman Masjid Tambak Beras.
"Kita terus bersiaga bersama TNI - Polri dan masyarakat terdampak," kata Tarso, dikonfirmasi, Selasa (16/3/2021).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi