GRESIK - Keluhan pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik tak kunjung ada solusi. Hampir dua bulan tidak teraliri air. Terpaksa, dia harus tadah hujan untuk meringankan beban sehari-hari.
Saat hujan turun, sejumlah ember ditaruh berjejer di depan rumahnya. Berharap air yang mengalir dari atap masuk ke ember itu. Kemudian, secara bergantian air dalam ember dimasukan ke dalam tandon.
"Lumayan pak bisa buat mandi meskipun licin," kata Hengki, warga Perum Optima, Perumahan Permata Suci (PPS) 2, Minggu (13/3/2021).
Dia mengatakan, untuk kebutuhan sehari-hari harus membeli air kibikan. Setiap kibik dibeli seharga Rp 40 ribu. Jika ditotal sudah ratusan ribu hanya untuk membeli air.
Bahkan, kata Hengki, ada tetangganya setiap tiga atau empat hari selalu membeli air kibikan. Karena kebutuhannya lebih banyak.
"Kalau saya kadang tidak sampai seminggu habis satu kibik. Tergantung pemakaian juga," imbuhnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi Dirut PDAM Giri Tirta Gresik, Aminatus Zariah belum memberikan respon. Mulai dari telepon hingga pesan watshapp juga tak kunjung dijawab.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi