SUARA INDONESIA GRESIK

Bupati Gresik Minta Naskah Kuno Diarsipkan dengan Baik

Syaifuddin Anam - 28 May 2021 | 14:05 - Dibaca 456 kali
Pemerintahan Bupati Gresik Minta Naskah Kuno Diarsipkan dengan Baik
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat melakukan pertemuan dengan ahli sejarah, budayawan dan dinas terkait

GRESIK - Untuk merawat warisan budaya, Bupati dan Wabup Gresik, Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah mengajak para budayawan dan ahli sejarah serta pemerhati naskah kuno diskusi bersama.

Tujuannya, menggali dan merawat warisan budaya yang masuk kategori naskah kuno. Karena, hal itu merupakan harta karun yang harus dijaga untuk masa depan generasi yang akan datang.

Atas dasar itu, Bupati Gus Yani menekankan kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan tentang pentingnya kearsipan. Menjaga dan merawat harga karun yang tak ternilai.

"Jangan sampai arsip penting dan naskah kuno menjadi barang rongsokan. Tolong pihak komunitas pemerhati dan dinas kearsipan dan perpustakaan bisa menyelamatkan hal ini," pinta Gus Yani, Jumat (28/5/2021).

Gus Yani mengusulkan, diskusi penting seperti ini bisa dilaksanakan di tempat bersejarah. Misalnya, di komplek makam Leran, Komplek Giri Kedaton dan tempat tempat bersejarah yang lain.

Sementara Wabup Aminatun Habibah berharap kegiatan ini akan membuka kebaikan Gresik masa lalu untuk pembelajaran pada generasi di masa depan.

"Selama ini kalau kita ingin mengetahui sejarah, justru kita mendapatkan data arsip dari luar negeri. Pemerintah Belanda, Inggris dan Jerman yang menyimpan naskah-naskah kuno Kita," ujar Bu Min.

Bu Min, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelamatan naskah kuno di Ponpes Qomarudin Bungah. Dan sudah dilaksanakan digitalisasi naskah kuno tersebut.

"Kami dibantu oleh teman-teman di Jakarta saat itu," imbuh perempuan yang juga sebagai salah satu pemangku PP Qomaruddin Bungah.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Gresik Siti Jaiyaroh, menyatakan, kegiatan ini untuk mensukseskan program Nawa Karsa Bupati Gresik yaitu Gresik Lestari.

Kegiatan ini merupakan tahap awal yang merupakan upaya kami untuk melestarikan naskah kuno tentang keagamaan, kebudayaan dan social yang tercecer di masyarakat.

"Banyak sekali naskah kuno yang berada dan tercecer di masyarakat. Bahkan mereka beranggapan, bahwa naskah kuno tinggalan masa lalu itu dianggap sebagai jimat. Untuk itu kami saat ini mengumpulkan para tokoh masyarakat yang selama ini menggeluti sejarah masalalu dan naskah kuno Gresik," tandas Jaiyaroh.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya