GRESIK - Kondisi jalan Raya Betoyo - Dagang, Kecamatan Manyar, rusak parah. Ironisnya, sudah dua pekan lebih jalan penghubung Gresik - Lamongan tersebut belum diperbaiki.
Pantauan di lapangan, kerusakan terjadi di beberapa titik. Kondisnya sangat parah. Mulai kubangan yang berukuran kecil dengan kedalam 10 sentimeter, sampai hampir separuh jalan.
Karena mengancam keselamatan pengguna jalan, warga memasang kursi dengan tumpukan ranting sebagai tanda. Agar mengurangi kecepatannya saat melintas di jalur tersebut.
Abdul Rozak, mengatakan, saat melintas di jalur yang rusak, dirinya harus mengurangi kecepatan kendaraannya. Apalagi, saat bersimpangan dengan kendaraan dari lawan arah.
"Rusaknya sangat parah, keselamatan pengguna jalan terancam. Terutama kendaraan roda dua," kata pria asal Desa Sumberejo tersebut, Selasa (12/1/2021).
Dia berharap, dinas terkait melakukan tindakan. Minimal, menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan tambal sulam. Jika terus dibiarkan menyebabkan kecelakaan.
"Yang paling ditakuti saat hujan malam hari. Kubangan tidak terlihat karena tergenang air," imbuhnya.
Kerusakan jalan kabupaten tersebut juga mendapat sorotan kalangan dewan. Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi. Dia mengatakan kerusakan jalan kabupaten terjadi hampir di seluruh wilayah Gresik.
Hamdi menyebutkan, anggaran untuk pemeliharaan jalan sudah ada sebesar Rp 10 miliar lebih. Namun, yang menjadi persoalan sampai saat ini personil URC sangat minim.
"Imbasnya pemeliharaan jalan rusak sangat lambat," kata politisi PKB tersebut, Selasa (12/1/2021).
Dia berharap, penempatan tim URC tidak hanya difokuskan di wilayah tengah. Namun, wilayah Selatan, Utara juga harus ditempatkan personil yang siap tanggap.
"Kalau hanya fokus di tengah, memakan waktu misalnya yang diperbaiki daerah utara atau selatan," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi