GRESIK - Banjir yang melanda wilayah Gresik selatan belum sepenuhnya surut. Di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, misalnya. Desa tersebut paling parah. Jalan poros desa (JPD) tergenang hingga 60 sentimeter.
Akses masuk ke desa setempat ditutup untuk kendaraan roda empat. Hanya beberapa kendaraan roda dua yang bisa melintas. Itu pun tidak boleh ditumpangi.
Selain di desa itu, banjir kembali melanda wilayah Desa Morowudi, Kecamatan Cerme. Meski sebelumnya surut, akibat hujan yang terus terjadi, jalan raya tergenang hingga 50 sentimeter.
Yang terparah terjadi di jalan raya tepatnya depan Kantor Desa Morowudi. Meski demikian, kendaraan masih bisa melintas. Namun ekstra hati-hati.
Arus lalu lintas di jalur yang menghubungkan kecamatan Cerme - Benjeng itu padat merayap. Kendaraan harus melintas dengan kecepatan rendah.
Pantauan di lapangan, kendaraan roda dua banyak yang mengambil jalan pintas. Mereka memilih masuk ke dalam gang kecil supaya terhindar dari genangan air.
Ada pula motor yang sempat mogok karena melitas di titik terdalam. Sementara jalan utara lebih banyak didominasi kendaraan roda empat dan truk besar.
"Sekarang mulai surut, tadi malam genangannya lebih tinggi," kata Juned, seorang pedagang di sekitar lokasi, Senin (21/12/2020).
Dia menyampaikan, air masuk ke Morowudi setelah hujan turun di wilayah Benjeng. Intensitas hujan memang cukup sering terjadi.
"Kalau Balongpanggang dan Benjeng hujan pasti daerah sini (Morowudi, Red) banjir," imbuhnya.
Sementara data terbaru BPBD Gresik menunjukan bahwa, banjir hanya terjadi di wilayah Cerme. Area persawahan masih banyak tergenang. Desa Guraganyar, persawahan tergenang 60 hektar, tambak 40 hektar.
Kemudian, di Desa Pandu menggenangi jalan poros desa sepanjang 50 meter dengan ketinggian air 10 - 15 sentimeter. Desa Morowudi terjadi genangan di jalan lingkungan sepanjang 100 meter dengan ketinggiar air 10 - 15 sentimeter.
Jalan poros desa Morowudi sepanjang 120 meter juga tergenang sekitar 15 sentimeter. Kemudian, jalan raya sepanjang 400 meter tergenang 50 sentimeter.
Puluhan rumah warga juga tergenang. Total ada 50 rumah di Desa Morowudi yang tergenang. Persawahan sebanyak 50 hektar dan tambak 25 hektar.
Desa Dungus jalan lingkungan sepanjang 60 meter tergenang 15 sentimeter. Dan jalan poros desa sepanjang 150 meter tergenang 20 sentimeter. Sebanyak 10 rumah dan makam di dusun kendal dan dungus juga terdampak.
Selanjutnya, Desa Jono terdapat genangan di tambak 20 hektar, jalan lingkungan sepanjang 100 meter, ketinggian air 10 sentimeter. Serta tempat pemakaman dan ponkesdes.
Yang paling parah terjadi di Desa Tambak Beras. Jalan lingkungan sepanjang 350 meter tergendang dengan ketinggian 40 sentimeter. JPD sepanjang 2000 meter tergenang dengan ketinggian 60 sentimeter. Sebanyak 200 rumah terdampak dan sejumlah fasilitas umum.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi