GRESIK - Normalisasi Kali Lamong menjadi salah satu fokus utama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Gresik dalam rapat finalisasi anggaran Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Platfon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2021.
Banggar memberikan anggaran sebesar Rp 50 miliyar untuk percepatan pembebasan lahan. Sebab, hasil studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) tahap I. Kali Lamong di wilayah Gresik melintas sepanjang 58 kilometer.
Mulai dari Kecamatan Balongpanggang, Menganti, Kedamean, Benjeng, Cerme, dan Kebomas. Sepanjang itu meliputi tanah negara, warga maupun milik desa.
"Kami harapkan anggaran Rp 50 miliyar cukup, khususnya mengganti tanah warga maupun tanah kas desa," ujar Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Kamis (12/11/2020).
Sedangkan untuk tanah negara bisa dihibahkan. Pemerintah pusat juga memberikan anggaran dana sebesar Rp 97 miliyar melalui BBWS. Anggaran itu dibagi tiga daerah, Mojokerto, Gresik dan Surabaya.
"Anggara itu lebih fokus pada pembangunan fisik. Seperti tanggul air dan waduk. Kita mendapat jatah pembangunan dari BBWS sepanjang 2 kilometer," imbuh politisi PKB itu.
Sesuai study Larap, persoalan Kali Lamong diprediksi rampung pada tahun 2024. Mulai dari Mojokerto hingga Surabaya. "Gresik sendiri ditarget rampung 2023," pungkasnya.
Sebagai antisipasi banjir progres normalisasi terus dilakukan secara bertahap oleh dinas DPUTR Gresik. "Terutama pengerukan dilakukan secara rutin," imbuhnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi