GRESIK - Gerbang gudang berwarna biru di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, dipasang garis polisi. Petugas menyegel lantaran dalam area gudang digunakan tempat pembuangan limbah diduga bahan berbahaya dan beracun (B3).
Belum diketahui pemilik gudang dan asal limbah B3 itu. Polisi masih melakukan penyelidikan. Namun, sejumlah saksi sudah dimintai ketarangan. Salah satunya, Ketua RT setempat.
Semenjak disegel, tidak ada aktivitas apapun di gudang yang berada persis di jalan Raya Menganti itu. Gudang yang cukup luas itu terdapat lebih dari 10 tumpukan limbah.
Informasi yang dihimpun, limbah B3 itu telah mencemari area perkebunan warga. Tanah mereka berwarna hijau kemerahan karena terkontaminasi air limbah yang mengalir dari dalam gudang. Tanaman warga banyak yang mati.
Selain itu, kondisi tanah perkebunan warga mengeluarkan bau tak sedap. Pohon pisang dan mangga berada di dalam gudang sebelumnya tumbuh subur. Kini mati. Semuanya mengering.
Saat dikonfirmasi, Camat Menganti Sujarto menjelaskan, pada Rabu (14/10) dirinya dan Muspika telah mendatangi lokasi pembuangan limbah padat itu.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik. "Semua pihak terkait kami undang untuk menyelesaikan masalah tersebut," kata Sujarto, Kamis (15/10/2020).
Sementara Kepala Desa Putat Lor Zainuri tidak bisa dikonfirmasi. Ketika didatangi di Kantor Desa pukul 13.00 WIB dirinya tidak ada di lokasi. Padahal saat itu masih jam kerja.
"Pak kades sudah pulang daritadi," kata salah seorang pegawai desa setempat sambil terburu-buru meninggalkan kantor desa.
Tidak sampai disitu, ketika dihubungi melalui sambungan seluler dan pesan singkat, Zaenuri juga tak kunjung merespon.
Terpisah, Kanit Pidana Ekonomi (Pidek) Ipda Daniel Napitupulu mengatakan, dirinya beserta sejumlah anggota sudah mengecek langsung ke lokasi pembuangan limbah B3 itu.
"Belum tahu siapa pemilik lahan gudang dan asal limbah itu. Masih kami cari," kata Daniel, Kamis (15/10/2020).
Daniel menyebut, tumpukan limbah B3 itu diperkirakan sudah lama. Pihaknya telah menggali informasi dari saksi seperti Ketua RT dan RW setempat. "Jenis limbahnya masih kami cek ke DLH," katanya.
Sementara Kabid Pencemaran dan Pengendalian Limbah DLH Kabupaten Gresik, Bahtiar Gunawan sedang mendalami siapa pemilik limbah yang dibuang di lahan pergudangan tersebut.
"Kami akan menyurati pemilik lahan untuk menggali informasi asal limbah itu," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi