SUARA INDONESIA GRESIK

Pilkada Gresik : Hasil Survei 2 Lembaga, NIAT Ungguli QA

Syaifuddin Anam - 02 December 2020 | 16:12 - Dibaca 7.49k kali
Politik Pilkada Gresik : Hasil Survei 2 Lembaga, NIAT Ungguli QA
Gus Yani dan Bu Min bersam Giring

GRESIK - Tim Pemenangan NIAT (Fandi Akhmad Yani – Aminatun Habibah) optimis menangi Pilkada Gresik, 9 Desember 2020. Survie dua lembaga paslon nomor urut dua itu ungguli rivalnya, QA (Qosim-Alif).

Humas Tim Pemenangan NIAT, Sururi, SAg mengatakan, dua lembaga adalah survei internal pertama dan surve internal kedua. Keduanya melakukan survei periode awal Nopember 2020.

“Dua-duanya memenangkan NIAT dengan masing-masing undecided votters di angka 10,64 persen,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Satu lembaga paslon NIAT unggul 1 persen. NIAT mendapat elektabilitas di angka 45,26 persen. Sedang rivalnya paslon QA dengan 44,10 persen.

Lembaga kedua, paslon NIAT dengan tagline ‘perubahan’ mendapati elektabilitasnya di angka 49,87 persen. Untuk paslon satu, QA mendapat 43,58 persen.

“Keduanya masih melakukan survei terakhir untuk 9 Desember 2020,” ungkap Sururi lagi.

Jumlah kedua lembaga itu membidik responden yang berbeda. Bila surve pertama  1.004 responden, dengan margin error 3,1 persen.

Sururi juga menambahkan, bila Tim NIAT juga melakukan simulasi spesimen di seluruh desa. Hasilnya, NIAT mendapat 54,99 persen da QA hanya 45,01 persen.

“Atas dasar itulah kami optimis. Dan perubahan menjemput hari,” ungkap mantan anggota DPRD Gresik dua periode 1999-2009 itu.

Tentang klaim survei QA, Sururi menegaskan, itu menjadi hak internalnya.

Namun, sebagai catatan, teori survei, menjelang hari coblosan, jumlah undercite atau pemilih yang belum menentukan pilihan itu semakin kecil. Karena prilaku pemilih, sudah punya pilihan.

“Jadi kami mempertanyakan klaim mereka yang survenya ternyata angka undecided votters masih besar yaitu 40 persen. Sangat tidak logis,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Sururi, simulasi spesimen QA itu terlalu dibuat-buat. Sebab, mencoba memainkan angka pemilih yang belum menentukan pilihan dengan memastikan golput.

“Dugaan kami mereka memainkan data dengan menjadikan angka undecided votters sebagi potensi angka golput,” ungkap Sururi.

Meski begitu, Sururi mengaku, Gus Yani maupun Bu Min berpesan, agar tim tidak boleh lengah. Tetep meminta kompak dan waspada.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya