GRESIK - Kecamatan Driyorejo Gresik yang berbatasan langsung dengan kota atau kabupaten lain menyimpan potensi ekonomi yang cukup besar. Terlihat di kanan dan kiri jalan raya terdapat sentra industri mulai dari yang kecil hingga menengah.
Dengan potensi yang dimiliki, Driyorejo sebenarnya bisa berkembang lebih baik lagi di semua aspek kehidupan masyarakatnya. Pak Qosim sebagai Calon Bupati menaruh perhatian keapda kecamatan diujung selatan Kabupaten Gresik ini.
"Secara sosial dan ekonomi Driyorejo sangat Bagus, Komitmen kami untuk mengembangkan potensi disini melalui salah satunya membangun kampus perguruan tinggi disini, agar Sumberdaya manusia Driyorejo lebih baik lagi " ujarnya dalam safari politiknya ke beberapa Desa di Kecamatan Driyorejo hari ini (22/11/2020).
Hasan Burhanuddin (35) pembudidaya tanaman hias Aglaonema asal Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo, bercerita kepada pak Qosim perihal naik turunnya usaha yang Ia geluti. Menurutnya kendala yang dialaminya saat ini iyalah sulitnya mengurus izin karantina tumbuhan saat mau kirim tanaman pesanan ke luar pulau.
"Karena harus ke Gresik Kota dan membawa tanamannya Ini kan cukup menyita energi dan biaya, sebenarnya permintaan dari luar pulau banyak. Harapan kami sih bisa ngurus di kecamatan saja, semacam kantor perwakilan gitu," tuturnya.
Mendengar hal itu, Pak Qosim pun menyanggupi untuk mempermudah urusan perizinan apapun bagi UMKM. Bahkan dalam pemerintahanya bersama mas Alif kedepan, UMKM se Kabupaten Gresik apapun bidang usahanya akan diintegrasikan dalam kartu UMKM Bangkit.
"Urusan izin akan kami sederhana seminimal mungkin, semua akan kita buat virtual, senhingga memudahkan pelaku usaha. Kami buatkan ruang promosi seluas-luasnya bagi UMKM," bebernya.
Tak jauh beda, pebisnis tanaman hias Adenium di Desa Karangandong, Hayat Glen (38) yang punya 100 anggota komunitas budidaya Adenium ini memiliki keyakinan bila dalam kepemimpinan Qosim-Alif kedepan, Kabupaten Gresik akan menjadi sentralnya Adenium se-Indonesia.
"Saat ini Adenium dari sini sudah bisa menentukan harga Adenium nasional. Kedepan saya yakin Pak Qosim dan Mas Alif bisa membuat Gresik Menjadi sentranya Adenium mengalahkan Thailand dan Korea yang selama ini menjadi sentra Adenium," katanya mantap.
Terhadap pelaku UMKM tanaman hias ini, Pak Qosim menawarkan bantuan dan pendampingan sejak pembibitan, perawatan saat tumbuh dan penjualan. "Bagaimana agar teman-teman ini pengetahuan seputar tanaman semakin mendalam, oleh Dinas pertanian akan didampingi sampai mahir, sampai bisa mandiri. Sekali lagi lewat kartu UMKM bangkit, mulai dari inkubasi bisnis sampai bisa mandiri," terang Pak Qosim.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi