GRESIK - Dalam Kegiatannya di Desa Campurejom, Kecamatan Panceng, Selasa (10/11/2020), pasangan Qosim - Alif mendapat sejumlah masukan serta harapan dari masyarakat setempat. Harapan warga sejalan dengan program Qosim - Alif dalam meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan para nelayan.
Nelayan menginginkan hasil ikan tangkap lautnya diperdagangkan hingga keluar daerah dengan membentuk unit usaha yang memasarkan hasil perikanan tangkap. Dengan keberadaan unit usaha yang masuk dalam program Kartu Nelayan Bangkit ini, bisa memberikan nilai tambah ikan hasil tangkapan nelayan Campurejo.
M Muzi, Ketua Rukun Nelayan (RN) Campurejo meminta untuk dilakukan pendalaman bibir pantai tempat sandarnya perahu nelayan Campurejo. "Tempat Sandaran perahu dekat TPI sebelah timurnya pasar perlu diperdalam, selain itu perlu dibuatkan Brug pemecah ombak agar tidak merusak perahu nelayan," tuturnya.
Selain itu, Muzi melanjutkan, perlu ada solusi saat musim barat, pasalnya nelayan setempat terpaksa tidak bisa melaut karena cuaca. "Jadi perlu anggaran khusus dalam APBD untuk membantu masyarakat nelayan saat tidak melaut karena kondisi alam, itu tidak hanya dialami Nelayan Campurejo, namun juga nelayan di daerah lain," lanjutnya.
Di tempat yang sama Nanang Fauzi, nelayan Campurerjo lainnya menceritakan, problem yang dialami nelayan adalah kehadiran tengkulak yang mencekik para nelayan. Sebab, karena modal awal melaut dipinjami oleh tengkulak. "Konsekuensinya nelayan harus menjua hasil tangkapannya kepada tengkulak dengan harga yang tidak menguntungkan nelayan," bebernya.
Fauzi pun mengusulkan kepada Pak Qosim dan Mas Alif untuk membentuk koperasi khusus nelayan, dengan menyediakan kredit lunak untuk modal nelayan melaut. "Syukur-syukur kalau tanpa bunga, sehingga bisa memutus mata rantai jeratan tengkulak," sarannya.
Atas masukan tersebut, Pak Qosim menjelaslkan, program kerjanya nanti salahsatunya kelompok nelayan akan di proteksi dan dibantu peralatannya dengan regulasi. "Akan kami buatkan pasar berkonsep wisaa kuliner, sehingga bisa menghasilkan nilai tambah bagi ikan hasil tangkapan," jelas pak Qosim.
Dijelaskan, untuk penataan hulu akan dibangun pengadaan cold storage untuk ikan hasil tangkapan nelayan. Cold storage ini akan dibangun di wilayah pesisir, agar ikan yang ditangkap bisa awet dan tidak mudah busuk. "Dan rencana besar kami akan buat BUMD perikanan, pabriknya akan mengolah hasil nelayan menjadi ikan kemasan dan bc sebagainya sehingga harga saat tangkapan melimpah tetap stabil," kata Pak Qosim.
Di tempat yang sama, Dokter Alif sendiri menyampaikan program kongkrit yang akan dilaksanakan dalam kebijakan pemerintahan Qosim-Alif, yakni dengan meluncurkan kartu Nelayan Bangkit, yang memiliki beberapa manfaat bagi pemegangnya. "Agar database nelayan bisa terverifikasi dan kongkrit, sehingga bantuan dan program peningkatan kesejahteraan nelayan bisa tepat sasaran dan merata," tuturnya.
Pada bagian lain dalam kunjungan tersebut, Pak Qosim yang kebetulan melewati pasar Campurejo sebelum ke balai nelayan mengagetkan pengunjung, sontak saja Bapak-Bapak dan Ibu-ibu dipasar menyapanya, tak sedikit yang meminta berswafoto. "Semoga dagangan njenengan semua laris dan selalu sehat semua," tutur Pak Qosim sambil membeli beberapa dagangan pasar.
Badriyah (38), pemilik warung rujak di sekitar pasar Campurejo dimana Pak Qosim sempat makan seporsi rujak buatannya mengaku gembira dengan kedatangan Pak Qosim, Ia pun berdoa agar pasangan Qosim-Alif menjadi pemimpin Gresik. "Saya sih ingin pasar lebih rapi dan tertib, agar nyaman, dan kalau bisa diperluas," katanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi